Perhatian orang tua
memang sangat penting bagi seorang anak. Kehilangan kasih seorang ibu angkat
sudah dialami oleh Leni Maharani. Semenjak SMA, dirinya mulai kehilangan kasih
sayang. Maka dari itu Leni mencari kasih sayang dari seorang pacar. Baginya
melakukan apapun bagi pacarnya adalah pantas untuk dilakukan, asalkan pacarnya
tidak akan meninggalkannya. Hampir setiap hari Leni pulang malam. Karena ibu
angkatnya sibuk bekerja, maka Leni dititipkan kepada tantenya. Namun, perlakuan
kasar sering diterima Leni dari tantenya. Meskipun Leni sering dipukul, dirinya
tidak mau melawan ataupun menangis. Dia berusaha untuk terlihat kuat di depan
tantenya.
Karena pergaulan yang
bebas dan tanpa kontrol, akhirnya Leni hamil. Ketika pacarnya mengetahui bahwa
Leni hamil, maka mereka bersepakat untuk menggugurkannya. Mereka berusaha
dengan berbagai banyak cara untuk menggugurkan janin tersebut. Baik itu dengan
jamu, anggur bahkan dengan kekerasan fisik. Contohnya perut Leni diinjak oleh
pacarnya. Sampai pada akhirnya usaha mereka berhasil dan berjalan dengan
lancar.
Karena sering pulang
larut malam, tantenya sering memukulnya tanpa peduli apa yang terjadi pada
Leni. Karena tidak tahan dengan perlakuan tantenya yang begitu kejam, maka Leni
meminta kepada ibu angkatnya untuk mengontrak rumah sendiri. Pada saat itu Leni
sangat senang karena pergaulan dengan pacarnya dapat sebebas mungkin. Semakin
bebasnya bahkan Leni sudah melakukan aborsi selama 3 kali.
Namun, ketika Leni
hamil ke 4 kali, dia merasakan ketakutan untuk melakukan aborsi. Maka dari itu,
dia dan pacarnya berniat untuk membesarkan anak itu. Akhirnya mereka berdua
membesarkan anak itu walaupun usia mereka masih sangat muda saat itu. Karena
susahnya mendapatkan pekerjaan akhirnya suaminya bekerja berjualan narkoba bahkan
Leni rela untuk bermain judi. Mereka melakukan itu semua agar kehidupan mereka
tidak menderita karena kekurangan uang.
Sampai suatu ketika, akhirnya
suami Leni mendapatkan pekerjaan. Namun, sikap suami Leni berubah semenjak
bekerja di kantor. Dan ternyata, suaminya selingkuh dengan teman kantornya yang
baru. Saat itu Leni merasa tidak mempunyai harapan hidup lagi.
Sampai pada akhirnya, suami
Leni mengajak ke sebuah komunitas gereja, dan mereka berdua merasakan perubahan
hidup yang luar biasa. Mereka merasakan damai sejahtera. Bahkan, mereka
menemukan kasih Yesus yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Semenjak saat itu,
pemulihan keluarga sangat mereka rasakan. Kemudian keluarga mereka diteguhkan dan kini mereka dikaruniai 4 orang anak. “ Seandainya Tuhan memberikan kepada kami
anak cacat, itu memang wajar karena dosa kami di masa lalu. Tetapi Tuhan itu
baik, Dia memberikan anak-anak yang luar biasa, cantik, ganteng dan pintar”,
ungkap Leni dengan sukacita.
Mazmur
139:13-14 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam
kandungan ibuku. Aku bersyukur
kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.